Aktivitas yang padat dan beruntun sering kali membuat badan capek. Ditambah tekanan pekerjaan, tugas-tugas, ekspekstasi orang lain yang membuat pikiran menjadi menumpuk dan membuat kita stress. Yahh hidup tanpa masalah juga agak kurang seru yaa. Sebelum masuk pembahasan yang subjektif, aku akan merangkum beberapa cara untuk melepaskan stress. Tapi, sebenarnya apa sih stress itu ?
Pengertian Stres
Menurut Andriyani (2019) Stres adalah gangguan mental yang dihadapi seseorang akibat adanya tekanan. Tekanan ini muncul dari kegagalan individu dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Tekanan ini bisa berasal dari dalam diri, atau dari luar. Sedangkan menurut pendapat Lazarus & Folkman (1984) stress merupakan hubungan khusus seseorang dengan lingkungannya yang dianggap melampaui kemampuannya dan membahayakan kesejahteraannya. Di lain sisi, menurut Kaplan (1999) stress merupakan pengalaman emosional yang negatif yang terjadi ketika tuntutan pada seseorang lebih besar daripada kapasitas responnya. Dapat disimpulkan bahwa stress merupakan keadaan individu yang merasa tertekan dan terbebani dengan tuntutan lingkungannya.
Solusi Kalau Lagi Stres
Btw kalau ada kutipan-kutipan gitu berasa serius banget yak hahaha :”” biar ada pijakannya aja wkwkw. Oh iya, di beberapa artikel jurnal yang aku baca, udah ada berbagai cara mengatasi stress (tergantung objek penelitiannya). Menurut Khoirunnisa & Gumiandari (2023) .. bahwa secara umum teknik instruksi diri atau self-instruction dapat digunakan untuk mengurangi tingkat stres akademik siswa. Hasanah (2019) berpendapat bahwa stres selain dapat diatasi dengan cara psikologi yaitu melalui manajemen stres, juga bisa diatasi dengan cara menurut islam. Islam sudah menyediakan penawar terhadap munculnya stres melalui berbagai macam bentuk ibadah di dalamnya. Sedangkan menurut teori Richard Lazarus terdapat dua bentuk coping, yaitu yang berorientasi pada permasalahan (problem-focused coping) dan yang berorientasi pada emosi (emotion-focused coping). Beberapa artikel jurnal yang aku baca juga kebanyakan menggunakan coping stress nya Lazarus. Setelah membaca beberapa pendapat dan hasil penelitian, aku merasa selama ini sudah menerapkan Coping stress-nya Lazarus. Why ? aku merasa stressku dapat berkurang dengan menerapkan dua coping stress-nya Lazarus.
Problem-focused Coping
Problem-focused coping yang berorientasi pada permasalahan merupakan salah satu solusi terbaik dalam menghadapi stres menurutku. Karena ketika menghadapi suatu permasalahan/kondisi aku berusaha untuk menghadapi sebaik mungkin. Caranya dengan mencari sebab terjadinya masalah terlebih dahulu. Kemudian memikirkan solusi ter-bijaksana yang dapat dilakukan. Tentu proses ini ngga gampang dan perlu bantuan orang lain. Bisa tanya ke orang tua, kakak, teman, pasangan, atau significant others yang kalian miliki. Oh iya, kadang aku juga tanya AI wkwkwk tidak ada salahnya untuk memanfaatkan teknologi kan wkwkwk.
Emotion-focused Coping
Emotion-focused coping yang berorientasi pada emosi merupakan opsi tercepat yang kugunakan ketika stres tipis-tipis wkwkwk gampangannya ketika lagi bad mood parah. Pokoknya berusaha untuk menurunkan energi negatif dalam diri. Mungkin beberapa orang akan langsung melakukan hobi mereka. Tapi aku berusaha untuk menurunkan energi negatif dengan beberapa cara yang menurutku ampuh, yaitu:
1. Makan Makanan Enak
Terutama makanan manis, bener-bener membuatku jadi lebih “hidup” wkwkwk. Kalau engga ya pergi ke cafe langganan sambil mesen menu kesukaan kita. Bisa juga kalau, kalian suka memasak ya tinggal memasak. Pokoknya berkaitan dengan makan makanan enak versi kalian masing-masing. Tentunya situasi dan kondisinya juga mendukung ya, misalnya jangan sampe kita antri lama untuk dapat makanan yang kita inginkan. Bisa jadi bukannya menaikkan mood, malah jadi tambah bad mood.
2. Jalan-jalan/Rekreasi
Well, sebenarnya ini bukan menjadi solusi terbaik bagi aku. Karena kadang Jalan-jalan/Rekreasi/Piknik malah membuatku semakin lelah. Tapi dengan cara ini, aku bisa ketemu temen-temen dan saling berbagi energi positif. Ya walaupun pada akhirnya ketemu temennya juga di Cafe sambil makan makanan enak wkwkwk. Liburan semester lalu sempet merasa suntuk karena ngga keluar rumah dan udah lama banget ngga main ke objek wisata dan pada akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke Ullen Sentalu bareng temen. Meskipun kayak ikut study tour, tapi ini tu seru banget guys. Kalian kalau ke Jogja coba deh ke sana. Ditambah suasananya tu sejuk dan jauh dari hingar bingar kehidupan perkotaan. Dapet rekreasinya dapet juga ilmunya.
3. Scroll Sosmed
Sosmed juga sebenernya untung-untungan si. Ga bisa setiap buka sosmed bisa meredakan stres, bisa juga malah bikin stres. Kalau aku, YouTube bener-bener bisa meredakan stress, entah dengan nonton video atau scroll shorts. Karena algoritma Youtube menyesuaikan riwayat tontonan kita, sehingga akan ada banyak konten menarik yang disajikan di beranda. Selain itu, X atau yang dulu disebut twitter juga merupakan salah satu “obat” buatku. Karena informasi yang ada di X lebih update dan sangat dinamis, sehingga membuatku tidak mudah bosan. Ditambah dengan adanya fitur trending topik dunia maupun Indonesia membuat kita sadar tentang isu-isu yang terjadi di sekitar kita. Walaupun ketika isunya cukup serius membuatku juga ikut mikir dan malah menjadi stress wkwkwk. Instagram ngga begitu memberikan dampak sih menurutku, paling hanya sekedar lihat reels dan postingan tokoh dunia aja.
4. Baca Komik
Kegiatan yang padat dan tugas yang menyita waktu membuat jam untuk refreshing berkurang. Dulu sempat memilih drakor dengan kecepatan 1.5 wkwkwk tapi lama-kelamaan nggabisa dilanjutin karena udah sibuk lagi. Sempat mecoba menonton film dan cukup berhasil. Tapi sayangnya juga butuh waktu untuk menonton film. Karena ketika menonton film, aku berusaha untuk benar-benar masuk ke suasana dalam film. Barulah satu tahun terakhir ini aku memilih untuk membaca komik yang bisa dilakukan di mana aja dan kapan aja. Aku lebih prefer komik digital yang dapat kita akses di smartphone kita. Sebenernya udah baca komik digital sejak SMA. Dulu masih jamannya Spirit Fingers, terus belum lama ini aku membaca Agatha. Bener-bener bisa naik turun si emosinya. Bisa menjadi salah satu opsi untuk stress release
Jadi Intinya ..
Stress emang ngga bisa dihindari dan kita perlu menghadapi penyebab stress kita. Ada berbagai cara untuk menghadapi stress dan yang aku gunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah Coping Stress-nya Lazarus. Teman-teman bisa mencoba dan bisa disesuaikan dengan karakter teman-teman. Karena balik lagi, stress release setiap orang juga berbeda-beda. Pokoknya kalau emang udah ngga sanggup dihadapi sendiri ya minta bantuan orang terdekat kita. Kalau orang terdekat kita dirasa kurang membantu ya kita minta bantuan dari tenaga ahli. Karena pada dasarnya setiap permasalahan pasti ada solusinya.
References
Andriyani, J. (2019). Strategi coping stres dalam mengatasi problema psikologis. At-Taujih: Bimbingan Dan Konseling Islam, 2(2), 37-55.
Khoirunnisa, K., & Gumiandari, S. (2023). Menurunkan Stres Akademik Siswa SMA NU Lemahabang dengan Menggunakan Teknik Self Intruction dan Self Efficacy. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(2), 887-895.
Hasanah, M. (2019). Stres dan solusinya dalam perspektif psikologi dan islam. Ummul Qura Jurnal Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan, 13(1), 104-116.
Ambarsarie, R., Yunita, E., & Sariyanti, M. (2021). Strategi coping stress pada generasi z. Unit Penerbitan dan Publikasi FKIP Univ. Bengkulu (Issue June). https://www. researchgate. net/publication/353945593.